Elegansi Sulu: Representasi Busana Tradisional Fiji yang Dipakai oleh Presiden Wiliame Maivalili Katonivere

mirandamovies.net – Presiden Fiji, Wiliame Maivalili Katonivere, menampilkan keanggunan dan kebanggaan budaya Fiji dengan mengenakan sulu, busana tradisional negara tersebut, pada acara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Center. Penampilan yang unik ini, dipadukan dengan jas hitam, kemeja putih, dasi merah, dan sepatu pantofel hitam, menyoroti pentingnya warisan budaya dan identitas nasional.

Sulu, sebuah simbol tradisional Fiji, pertama kali diperkenalkan pada abad ke-19 oleh misionaris asal Tonga, digunakan sebagai tanda perpindahan agama ke Kristen, dan kini telah menjadi busana nasional yang sering dipakai dalam berbagai acara resmi, keagamaan, dan sehari-hari.

Dengan panjang bervariasi hingga bawah lutut atau mata kaki, sulu dikenakan dengan cara dililit dan diikat di pinggang. Dalam konteks formal, sulu-i-ra, versi sulu yang lebih panjang hingga mata kaki, sering dipilih untuk acara-acara resmi sebagai simbol keanggunan dan kehormatan.

Penggunaan sulu tidak hanya mencerminkan mode busana, melainkan juga sebuah ungkapan nilai-nilai dan tradisi budaya Fiji. Sulu dianggap sebagai lambang penghormatan dalam situasi tertentu, seperti acara keagamaan di gereja, dan menjadi simbol keanggunan serta warisan budaya yang dijaga dengan penuh kebanggaan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Fiji.