mirandamovies.net – Pada Senin, 17 Juni, Yerusalem menjadi pusat aksi protes besar-besaran dengan ribuan demonstran anti-pemerintah mengisi jalanan, terutama di dekat kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Menurut laporan dari Reuters, gelombang demonstrasi ini dimulai menjelang matahari terbenam, dimana massa berkumpul di depan parlemen Israel sebelum bergerak menuju kediaman pribadi Netanyahu.
Peserta aksi membawa bendera Israel dan poster yang mengkritik kebijakan Netanyahu, terutama dalam penanganan konflik dengan Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, serta rancangan undang-undang militer yang kontroversial. Demonstran mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap apa yang mereka anggap sebagai pendekatan yang memecah belah dan tidak efektif dalam mengatasi isu-isu kritis negara.
Salah seorang pengunjuk rasa, Oren Shvill, menyatakan, “Proses penyembuhan bagi Israel dimulai dari sini. Setelah Benny Gantz dan Eisenkot meninggalkan koalisi minggu lalu, kami berharap proses ini akan berlanjut dan pemerintah akan segera mengundurkan diri.”
Ketika demonstrasi berlanjut ke kediaman Netanyahu, suasana menjadi semakin tegang. Sejumlah pengunjuk rasa mencoba menerobos barikade yang disiapkan oleh kepolisian, dan beberapa insiden pembakaran di jalanan terjadi. Polisi merespon dengan menggunakan meriam air untuk membubarkan massa.
Konfrontasi antara demonstran dan polisi mengakibatkan beberapa bentrokan. Polisi setempat menginformasikan bahwa mereka telah menangkap sembilan orang yang dituduh melakukan penyerangan terhadap petugas.
Pemerintahan Netanyahu, yang merupakan salah satu koalisi paling kanan dalam sejarah politik Israel, tetap bertahan meskipun ada demonstrasi yang terjadi hampir setiap minggu. Kekuatan politik Netanyahu masih dominan di parlemen.
Sebagai tanggapan terhadap situasi tersebut, kelompok oposisi telah mengumumkan serangkaian protes jalanan yang akan berlangsung selama seminggu, termasuk pemblokiran jalan raya dan demonstrasi massal, memperkuat tekanan untuk perubahan politik.